Kamis, 31 Juli 2014
03133. PERIKSA JERATAN :
BURUNG PUYUH BAKAR RICA :
Buat dulu kandang untuk menampung burung puyuh hasil jeratan, jeratan tadi sudah dipasang 10 buah, 5 kejalur pemandian, 5 lagi kejalur jalan kereta api.
Setiap pagi sambil kepemandian jangan lupa memeriksa jerat, kemudian sore hari sebelum ashar.
Setelah dapat jangan lupa jerat dipasang seperti semula, burung puyuh, kadang dapat burung ayam-ayaman hasil jeratan disimpan dikandang yang telah disediakan.
Jika nasi liwet dikastrol apinya atau kayu bakarnya sudah ditarik agar apinya kecil, tinggal baranya saja yang mematangkan nasi liwet, kita ambil seekor burung puyuh, kemudian disembelih, jangan lupa Bismilahhi tawakaltu ilaAllah, la Ilaha ilaLlahu, Allahu Akbar.
Dibului, dibelah dadanya dikeluarkan usus dan ampelanya, hatinya biar melekat saja, ampelanya dibelah dikeluarkan sisa makannannya, dicuci, disekitar dada dan pahanya diiris supaya bumbu meresap, diberi asam garam kunir bawang rica dan kecap.
Diujung dada yang terbelah ditusukan bambu belah kecil dari arah dalam, kemudian bambu ditumpangkan diatas punggung dan ditusukan lagi diujung dada yang satunya.
Sekarang kedua kakinya diputar sampai mengarah keatas punggung dan diatas bambu, kedua sayap direntangkan dan menjepit ujung kaki masing-masing.
Sekarang burung puyuh sudah betul-betul terpanggang bambu, tinggal dibakar diatas bara api sisa nasi liwet tadi.
Jika sudah harum dibalik dan diberi bumbu lagi sampai matang, kalau suka bisa buat sambal kecap dengan cabe rawit, tomat dan jeruk limau, nasi liwet panas, burung puyuh bakar rica, dengan sambal kecap.
Jangan lupa makannya pelan-pelan, burung puyuh juga ada pahanya, ada sayapnya, ati dan ampelanya, pokoknya lengkap sama seperti ayam bakar dan bisa menghabiskan sepiring nasi liwet, Alhamdulillah.
03132. PASANG JERAT :
BURUNG PUYUH BAKAR RICA :
Setelah survey jalur jalan burung puyuh selesai, dapat berapa lorong tadi dijalur proyek ke tempat pemandian. Harus teliti karena jalurnya kecil dan tidak bisa membedakan mana jalur burung puyuh, mana jalur tikus.
Sekarang dicari batang kirinyuh atau harendong yang lurus, yang dekat dengan lorong jalur jalan burung puyuh tadi, pangkas dahan-dahannya dan ikatkan benang bekas jahitan semen Padang diujung tangkai kirinyuh.
Diujung benang yang lain dibuat ikatan kolor yang bisa melorot, besar diameter kolor 5 cm diatas kolor tadi, diikatkan sebatang lidi panjang 5 cm, tapi ikatan lidi ini harus pada posisi 1 cm dari ujung yang 1 cm dan 4 cm keujung yang lain.
Ukuran panjang benang bekas benang jahitan kantong semen sudah pas, rupanya pabrik semen Padang sudah mengukur panjang benang pas untuk senjata pengawas proyek, yang lagi nganggur.
Sekarang dilantai semak dijalur jalan burung atau tikus, kita belum tahu siapa yang mau lewat, dipasang 4 buah lidi panjang masing-masing 2 buah 20 cm dan 2 buah lagi 5 cm, jangan meleset ada pengawas proyek.
Jarak antar lidi 5 cm jadi lahan jerat seluas 5 cm2, kaya lapangan bola tapi kecil, tapi terletak dalam badan jalan burung puyuh.
Dimulut jalan yang diperkirakan burung puyuh datang dari arah semak belukar menuju air, sudah dipasang lidi panjang masing2 20 cm tadi, dipasang rapat 1 lidi tapi lidi ini dibuat seperti tiang gawang sepak bola, dengan ukuran tinggi 1 cm, lebar 5 cm, setelah tertancap ketanah.
Sekarang tinggal memasang jerat secara lengkap, ya tinggal menarik tangkai kirinyuh dan benang kolornya dimasukan melalui kolong tiang gawang kemudian kolor tadi dimasukan mengelilingi lidi bujur sangkar.
Tahan agar benang tetap tegang sehingga tidak lepas dari lingkaran, kita lihat lidi 5 cm tergantung sedikit diatas tiang gawang.
Ujung yang 1 cm dikaitkan keambang bawah gawang, yang 4 cmnya disebelah atas ditahan pake lidi lagi dengan panjang 6 cm.
Posisinya 3 cm diatas tanah, atau seukuran tinggi dada burung puyuh kalau lagi jalan.
Sekarang lepas tangkai kirinyuh pelan-pelan, tali jerat akan diam, untuk final testnya, letakan 1 jari tangan kiri ditengah-tengah lapang bola bujur sangkar.
Kemudian 2 jari tangan kanan pura-pura kaki burung puyuh melangkah dan menabrak lidi 6 senti meter diatas gawang, lidi jatuh dan jari tangan kiri terjerat, test ok.
Dimana burung puyuh bakar ricanya.
03131. SURVEY LOKASI :
BURUNG PUYUH BAKAR RICA :
Menu harian, ikan teri goreng dicampur kacang tanah digoreng juga, menu utamanya telor dadar, kalau lagi ada ayam betina yang bertelor disangkar.
Kadang mereka nakal, ayam betina peliharaan sering bertelor dirumpun alang-alang, jadi tidak ketemu telornya tahu-tahu sudah datang bawa anakan keluar dari rumpun alang-alang, dasar ayam betina pintar.
Sebagai gantinya dicarikan menu alternativ, burung Puyuh bakar rica, ini menu khusus pengawas proyek, burung puyuhnya dari mana, begini ceritanya.
Barak kerja ada di puncak bukit dipinggir jalan profinsi, di sekeliling bukit itu dipenuhi padang alang-alang dengan gerombol tanaman perdu, ada juga pohon jengkol, mungkin tadinya bekas perladangan.
Setelah tanahnya tandus, tanah disini berpasir dan koral berwarna merah, peladangnya pindah kelahan yang masih subur dan tanahnya gembur, jadi lahan ini ditinggalkan begitu saja.
Ada dua jalur jalan tikus, yang satu jalur ke pemandian dimata air, posisinya ada diseberang jalan. Yang kedua jalur ke jalan kereta api terus ke mata air juga dibawah jalan kereta api, ini jalan langsung dari pinggir barak kerja.
Jalan tikus ini penting, selain dipakai jalan orang lewat, juga dipakai binatang semak lewat, seperti burung ayam-ayaman, burung puyuh, tikus juga, sama, mereka juga mau ke mata air mencari minum di pagi dan sore hari.
Kalau kita perhatikan sambil jongkok dibawah kerimbunan semak dan alang-alang itu, sebenarnya ada jalur-jalur jalan kecil seukuran bola tenis memanjang seperti terowongan, ditanahnya banyak bekas-bekas pijakan binatang kecil tentunya.
Nah kalau kita sudah ketemu dan tahu lorong jalur jalan binatangnya, kapan-kapan mereka akan lewat lagi kesitu, suaranya sudah sering kita dengar, Wiik...wiik...wiik... wiik.wiik.wiik sambil terbang.
Lorong jalur jalannya sudah ketemu, bagaimana menangkapnya.
0312. KURA-KURA ASAM GARAM :
Kegiatan proyek hampir terhenti setelah pekerjaan mencapai prestasi angsuran, rupanya pemborong pribumi sudah kehabisan sumber daya untak itu, dan sekarang tinggal menunggu pembayaran dana angsuran dari bowhier, kami yang bertugas dilapangan hanya sebatas memberi peringatan.
Para pekerja dan mandornya pada pulang ke daerannya masing-masing, kebanyakan dari Lubuk Linggau orang Jawa transmigrasi. Pelaksana sudah pulang duluan ke Palembang setor Berita Acara Angsuran kepada bossnya, berbekal uang saku yang pas-pasan sisa dikirim ke istri yang lagi hamil di Bandung.
Saya tidak bisa lagi tinggal di Losmen Sederhana Tebing Tinggi, jadi tinggal diproyek kira-kira lima kilometer kearah Lahat tepatnya daerah perbukitan sebelum dusun Sauh Naga, bertiga dengan petugas administrasi dan penjaga.
Bedanya disini saya harus belanja untuk tiga orang, beli beras, ikan teri, kacang tanah minyak goreng dan kecap. Sayuran kadang ada orang kampong yang pulang dari ladang mampir sambil istirahat, apa ini pak, "oh itu umbut rotan", bagaimana masaknya pak, "dibakar, dimakan sama sambel terasi", boleh saya coba, "boleh-boleh ambil saja", terima kasih.
Kalau malam terang bulan saya bertiga ngeluyur ke ladang, mencari ikan diselokan dan kodok, "pak ini saya tadi pasang bubu malah dapat kura-kura", mana pak, oh besar sekali, "iya ikan dibubu habis dimakannya, kalau mau bawa saja pak", terima kasih. Pulang ke proyek suka ria menjunjung kura-kura sebesar tampah, sampai tengah malam masih sibuk "meuncit" kura-kura yang lehernya tidak mau nongol keluar.
Setelah dicacah menjadi daging kecil-kecil dan diberi asam garam, dimasukkan penggorengan, daging yang sudah dicacah sejak dipotong, dicuci, sampai dimasukan ke minyak panas diwajan tetap saja kelojotan , dan tidak kunjung kering, menjelang dini hari baru mau diam dan agak kering pinggir-pinggirnya dan ternyata sudah empuk dan enak dimakan.
03111. SENJA DI SAUH NAGA :
SENANDUNG TENGAH MALAM :
Akhir bulan Mei 1972 ake ditugaskan mengawasi proyek didaerah kecamatan Tebing Tinggi Sumatra Selatan, tepatnya di daerah dusun Sauh Naga lima kilo meter sebelum kota Tebing Tinggi kalau kita datang dari arah Lahat.
Bukitnya hanya tiga meter diatas jalan profinsi yang masih tanah ditabur batu atau kayu ini, atau kayu yang membatu, diapit jalan kereta api Palembang Lubuk Linggau posisi jalan raya diatas jalan kereta api karena itu sebelum masuk areal proyek ada jembatan jalan raya diatas jalan kereta api.
Ketinggian jalan kereta api sudah yang paling tinggi disini, jadi kearah Tebing Tinggi kereta tinggal menurun dan masuk terowongan yang panjangnya sekira tiga ratus meter, sebaliknya kalau kearah lahat juga tinggal menurun lewat stasiun Sauh Naga.
Sepanjang mata memandang bukit dan lembah padang alang-alang yang diselingi gerombol pepohonan dan semak belukar, dipagi dan sore hari udara terasa nyaman, turun kepemandian diiringi suara ouw, ouw, ouw, ouw,ouw,ouw,ouw, bergantian.
Siamang menyajikan senandung padang alang-alang, terdengar riuh dikejauhan, burung perkutut manggung diranting-ranting pohon dibibir tebing yang tinggi.
Burung puyuh bersahutan sambil terbang dan berkejaran dirumpun alang-alang, wiik wiik wiik,...wiik, ..wiik, wiik, wiik.
03112. SENANDUNG MALAM :
SENANDUNG TENGAH MALAM :
Malam hari gelap dan senyap para pekerja sudah pada tidur dibedeng, kepayahan setelah bekerja seharian, bara api bekas berdiang dan minum kopi malam masih merah membara diujung tungku.
Angin dingin bertiup kencang disertai gerimis, tak lama kemudian turun hujan, menambah sepi malam.
Memasuki tengah malam hujan masih belum reda, dari kejauhan terdengan sayup-sayup suara sesuatu, cuk..kucuk, cuk.kucuk, cuk..kucuk, cukkucukkucukkucuk, cuk..kucuk, cuk.. kucuk, cuk..kucuk, cukkucukkucukkucuk.
Rupanya kereta barang yang ditarik loko uap baru lepas terowongan, sedang menanjak menemui rel kereta yang basah ditimpa hujan semalaman, kadang menapak pelan, cuk..kucuk, cuk..kucuk, cuk..kucuk, kemudian terpeleset, cukkucukkucukkucuk. Menapak lagi pelan, cuk..kucuk, cuk..kucuk, cuk..kucuk.
Mungkin masinis dan juru api sedang sibuk menghela kereta, yang lain hujan hujannan menabur pasir diatas rel yang basah, kadang lewat tengah malam baru bisa lepas meluncur ke stasiun Sauh Naga.
Kalau kereta loko diesel Sindang Marga tidak terdengar seperti itu, tahu-tahu sudah berhenti kehabisan tenaga dibawah jembatan jalan raya, dan mundur kembali ke stasiun Sauh Naga, mengambil ancang-ancang.
Sama seperti kereta loko diesel Kruup Bandung Ciwidey di tahun 1960an, lewat stasiun Soreang mulai menanjak dan mau masuk halteu Warung Jambu Cisondari, mati habis tenaga, mundur lagi sampai halteu Citaliktik.
Kemudian ancang-ancang lagi, bisa dua tiga kali baru berhasil masuk halteu Warung Jambu Cisondari, dan terus ke stasiun Ciwidey.
KEMBARA :
JALAN PANJANG KEHIDUPAN :
Bismilahi rachman ni rachim.
Diawal perjalanan penuh semangat dan keingin tahuan,
tentang alam dan lingkungan,
tentang orang,
adat dan kebiasaan,
dan kehidupan.
Dipertengahaan,
jalan panjang
kehidupan,
ada pengalaman,
dan kebanggaan.
Dipenghujung jalan,
ada kegamangan,
akan tujuan,
dan keluarga,
yg ditinggalkan,
Dipenantian kehidupan,
ada penggantian,
segala doa dikabulkan,
dan kebahagian,
dan anak cucu sekalian,
Sungguh,
tidak ada kehidupan,
yang Engkau sia-siakan,
dan yang Engkau lewat catatkan,
dan segala dosa, mohon Engkau ampunkan,
in sya Allah.
Bandung 3 Syawal 1435 H
Langganan:
Postingan (Atom)