Jumat, 31 Oktober 2014

03223. Migrasi udang.

UDANG BAKAR PADANG GUCI : 03223. MIGRASI UDANG : Hujan mulai reda tinggal gerimisnya, saya membuat api ungun dari kayu bakar yg berserak dipinggir kali. Api ungun membesar saya memperhatikan air sungai, banjir cukup besar muka air sungai hanya 0,50 meter dari bibir tebing. Saya jongkok sambil memperhatikan bibir air menjilati tebing tanah, ada yg merayap kelihatan waktu jilatan air sedang surut, ternyata udang, udang buanyaaaak merayap didinding tebing menuju kehulu melawan arus air banjir yg deras mengalir kelaut. Rupanya udang yg sedang migrasi utk bertelur dihulu, dihadang air banjir, mereka menyebar dan merapat kedinding tebing dan ketemu saya yg lagi jongkok. Saya lari kewarung melihat tangguk tergantung didinding, saya pinjam pak, ya..ya pak, kemudian tangguk digarukan kedinding tebing, benar saja tiap garukan dapat 4/5 ekor udang se-besar2 ibu jari. Menggaruk dinding tebing dilanjutkan teman yg lain, saya menusuk udang dlm tiiran ditaburi garan dan dibakar diapi ungun. Udang bakar merah dan manis setiap tanggokan satu tiiran. Alhamdulillah sore itu perut kenyang makan udang bakar Padang Guci yg lagi banjir.

03222. Paha siapa.

UDANG BAKAR PADANG GUCI : 03222. PAHA SIAPA : Sampai di Padang Guci menjelang magrib tukang tambang sdh pulang tapi warung masih buka, tak lama turun hujan lebat sekali. Air sungai pelan2 berubah warna menjadi keruh dan banjir, tapi tebing disini cukup tinggi sehingga aman utk menginap. Setelah mempersiapkan tempat tidur dipojok warung datang bapak2 membawa paha sapi baru dipotong, dia bingung daging tak bisa nyebrang. Kalau bermalam dan besok baru nyebrang daging tdk dibeli orang, ahirnya dpt jln keluar daging direbus diair mendidih yg sengaja disiapkan tukang warung, daging aman sampai besok.

03221. Dipereteli.

UDANG BAKAR PADANG GUCI : 03221. DIPERETELI : Waktu kembali dari Bintuhan hari sudah sore, sampai disungai Kinal masih sempat nyembarang pakai rakit, sungai ini aliran airnya lebih tenang dan dangkal berbatu koral airnya bening, rakit bisa menyebrangkan kendaraan sampai sore hari. Muara sungai kelihatan dihilir kira2 500 meter suara deburan ombak masih terdengan dg jelas, tapi arus pasang surut tdk sampai kesini krn perbedaan muka air sungai dan muka laut pasang masih beberapa meter. Turun dari rakit kendaraan meyusuri jln darurat membelah bukit berhutan lebat, jln mendaki hampir tegak terdiri dari tanah cadas sepanjang 500 meter. Masuk jalur jln sebenarnya relative datar dan sdh dibatu tapi belum digilas, krn mesin gilasnya blm bisa nyebrang di Padang Guci, sdg dipereteli disebrangkan bagian per bagian.

03217. Buat rakit lagi dah.

PENYEBRANGAN PADANG GUCI : 03217. BUAT RAKIT LAGI DAH : Kalau dilihat dari prosesnya rakit ini bukan menyeberangkan saja tapi juga menghanyutkan penumpang, tapi posisinya tepat didermagaan , bayarannya mahal karena penghela tali jumlahnya tak kurang dari 20 orang ditambah petugas yg lainnya. Jumlah trip penghanyutan juga terbatas dari jam 9.30 sanpai jam 15.30 sore, jadi maksimal 6 riit. Ada lebihnya lagi masa pakai rakit ini relativ pendek, bukan karena rusak tapi karena seringnya hanyut kesamudera Hindia dibawa banjir sungai Padang Guci, buat rakit lagi dah.

Jumat, 10 Oktober 2014

03216. ALAM YANG TERPELIHARA.


Jeep kami baru sampai diseberang setelah hampir jam 12.00 siang. Ada untungnya arus air makin siang makin kecil bersamaan dg naiknya mata hari, tetapi bersamaan dg matahari condong kebarat arus air padang Guci juga kembali naik. Sampai akhirnya penyebrangan berhenti jam 3.30 sore, karena arus air sudah kembali deras sampai jam 9.30 siang besok.

Ajaib juga arus air sungai Padang Guci ini, seperti bernafas senada dg helaan  nafas sinar mata hari. Uap air yg terhisap matahari diareal hutan Bukit Barisan hulu sungai Padang Guci, kira2 sama dg separuh aliran air sungai Padang Guci.

Mekanismenya ketika matahari naik dipagi hari, kelembaban hutan terangkat kelangit menjadi uap air dan menggantung sebagai awan.  Aliran air ke sungai makin siang makin mengecil, puncaknya tengah hari dan kembali arus air naik menjelang sore, sampai puncak arus sungai tertinggi dimalam hari.

Rupanya beginilah siklus alam jika hutan dan alamnya masih terpelihara dg baik, alam seakan bernafas dg bebas, sungguh baik keseimbangan yg Tuhan ciptakan, bukan main dan bukan main-main.


03215. BERI ULURAN KEHILIR.


Angkutan pedesaan Kijang Kobutri diantrian dpn giliran naik kerakit melalui papan bantuan dan parkir melintang badan rakit, kemudian beberapa sepeda motor baru penumpang. Penghela tali siap, ada yg menarik dari depan dan ada yg mendorong dari belakang,  rakit setapak demi setapak beringsut menuju hulu sungai mendekati pusaran arus air deras dihulu lubuk Padang Guci.

Jumlah mereka tdk sebanyak tadi, sebagian nyebrang sebagai tenaga bantuan utk persiapan menghela tali diseberang. Lama baru sampai dihulu, kemudian aba2 diberikan dan tali tambat berbandul kembali dilempar keseberang sungai, ditangkap dengan sigap penghela tali diseberang.

Rakit hanyut terbawa arus deras kehilir, tali tambat diseberang ditautkan kebatang pohon dan ujungnya ditahan be-ramai2 sambil diulur perlahan mengikuti tarikan aliran air. Rakit hanyut makin kehilir tapi sambil memotong bentangan sungai sampai kesisi seberang, sekarang tinggal mengendalikan posisi rakit agar pas berhenti didermagaan seberang.

Lebih mudah memberi uluran kehilir daripada harus menarik rakit kehulu utk mencapai dermagaan.



03214. TALI ROTAAN.


Ini pengalaman pertama saya naik penyebrangan dialiran air deras, alat dan prosesnya sangat berbeda dg penyebrangan dialiran air tenang, kita lihat rakitnya. Bambu gombong disusun 2 lapis ditengahnya dipasang papan pijakan buat kendaraan, didepan dususun bagian pokok bambu dilubangi dan dipasak sehingga seluruh lapisan bambu menjadi satu bagian lantai.

Kemudian diikat beberapa utas tali rotan yg dipilin dan ditautkan didepan, baru diikatkan pada tali rotan panjaaaang yg teronggok dlm gulungan. Sekarang kita tahu kenapa mereka memakai tali rotan utk menghela rakit, bukan seling baja yg kuat.

Waktu dilempar dari seberang tadi kalau tali baja akan berat dan tenggelam sehingga susah diraih, rakit sudah keburu hanyut kemuara. Tali rotan ringan dan terapung diair mudah diraih.

Sekarang bagaimana operasional penyebrangan trip sebaliknya baik kita tunggu.



03213. PENGHELA TALI.


Benar saja dipenyebrangan  sdh ada 1 angkutan pedesaan dan beberapa motor, blm ada kegiatan dipenyebrangan nanti sekitar jam 9/10 baru bisa nyebrang, sekarang airnya masih cukup deras pak betul airnya deras walaupun dilubuk. Diseberang tebing tanah merahnya cukup tinggi dan curam bekas longsoran, aliran air deras langsung menerjang tebing sebelah sana.

Ada lahan datar tebingnya rendah sekitar 3 meter, ada turunan yg masuk keair sungai  disini rakit tersandar diikatkan kebatang pohon diatas tebing. Kehilir ada pusaran air yg berputar ketepi sebelah sini sedikit dangkal.

Jam 9.30 nakhoda rakit terlihat melakukan pengecekan aliran air, beberapa orang muda dan tegap sdh berhasil berenang menyeberangi sungai kemudian diikuti temannya. kendaraan hanya sepeda motor diturunkan 1/1 kerakit kemudian orang dan barang. Aba2 diberikan dan tali tambat diseberang dilepas dari batang pohon, kemudian ujung tali dg bandulan dilempar keseberang.

Ditangkap dg sigap oleh penghela tali tambat yg sudah siap berderet diseberang sini.
Bersamaan dilemparnya tali tambat, rakit bergerak hanyut kehilir dibawa arus deras, tali tambat yg dicencang 20 orang sdh mengencang.
Sekarang bagian 20 orang penghela tali cencang yg terseret rakit kehilir, mereka melebar kepinggir sungai mencari apa saja yg bisa dibuat tambatan. Ada batang kayu bekas hanyut  nyangkut dipaut, rumpun kaso dirurud dan terahir tanduk mobil yg parkir menunggu giliran nyebrang.

AlhamduliIllah rakit berhenti diujung pusaran air dihilir lubuk, kemudian pelan2 dihela lagi kehulu dg tenaga sisa terseret rakit. Tapi posisi rakit sdh diseberang sini dasar sungainya lebih dangkal dan arus air lebih tenang.
Sampai didermagaan, bukan dermaga betulan kendaraan dan barang diturunkan penumpang ditarik bayaran, 1 trip penyebrangan selesai. Para penghela tali nampak duduk beristirahat sambil merokok menghilangkan penat dan dingin, seluruh rangkaian kegiatan tadi hampir memakan waktu setengah jam.


032112. RUMAH WARUNG.


Disekitar ujung jln banyak material dan peralatan proyek rupanya sedang dibangun jembatan, terlihat ditengah sungai ada pondasi sumuran yg sedang ditanam diatas gosong koral jadi bukan didalam air, memberi kemudahan kpd pekerja.

Sebelum memutuskan utk tidur diwarung rumah saya menilai situasi, rumah dipinggir sungai tapi tebing sungai cukup tinggi sehingga kalau datang air banjir tdk akan sampai kerumah. Lahan dataran rendah terhampar dihilir sungai.

Diseberang jalan berdiri tebing cadas tegak dan cukup tinggi tapi pepohonan dan hutan diatasnya masih utuh, semoga tdk terjadi longsor kalau turun hujan deras. Kalau ada binatang buas masih aman karena tidur dilantai atas, jadi silahkan tidur kawan dan saya merebahkan diri diatas bale2 kayu terbuka, bismilahi rachmanni rahim.

Bangun pagi sekujur badan terasa sakit pertama bekas dibanting kendaraan, selebihnya kurang tidur karena lebih banyak berburu nyamuk dari pada tidur, satu kesalahan prosedur. Tetapi setelah muka kena siraman air sungai yg sejuk dan bening badan terasa sedikit nyaman ditambah dg kopi panas dan pisang goreng, alhamduliIllah.

Selesai sarapan pak Daeng  mengajak berangkat kepenyebrangan biar dpt antrian didepan, jln berputar lagi kearah datang kemaren. Tapi kemudian belok kiri dan jeep masuk ke sungai kemudian naik lagi kedarat masuk belukar berbatu dan ahirnya berhenti dihamparan batu koral bibir sungai.

032111. PENYEBERANGAN PADANG GUCI.


UJUNG JALAN :

Tahun 1982 berangkat ke Bintuhan bersama kontraktor dan stafnya naik jeep baru, mereka dari Bengkulu saya bergabung di Manna, dari kota Manna keselatan jln aspal hanya beberapa kilometer, itupun sdh banyak berlubang selebihnya jln berbatu koral dan batu muka. sampai di Padang Guci hari sdh sore, rakit sdh ditambat tdk ada menyebrangkan lagi, karena aliran air sungai Padang Guci sdh mulai deras lagi.

Rombongan ahirnya istirahat di warung rumah, dibawah warung diatas rumah ujung jln,
sesungguhnya, krn sampai disitu jln terputus oleh sungai Padang Guci. Air sungai sangat bening utk ukuran muara, dari sini kebibir pantai jarakmya paling 1/2 kilometer, tdk ada arus balik air pasang dari laut krn perbedaan tinggi dg permukaan air laut pasang sekitar 5/6 m.

Aliran air cukup deras terlihat dari bekas longsoran bibir tebing sungai yg diterjang air banjir, deretan gosong koral yg ditumbuhi belukar Ali Musa  ditengah sungai bekas sungai berbelok arah waktu banjir. Aliran air sungai hanya menempati sepertiga badan sungai, selebihnya berubah menjadi gosong koral diantara liku2 aliran air.