Kamis, 05 Oktober 2017

0324. RUMAH DALAM PERJALANAN.



Masih tahun 1982 di Bengkulu ada tiga lokasi pekerjaan yang terbentang sepanjang profinsi, satu di Arga Makmur kabupaten Bengkulu Utara, kemudian di Manna kabupaten Bengkulu Selatan dan satunya di Bintuhan kecamatan Kaur Selatan.

Awal pekerjaan dimulai saya berputar terus tiap minggu dari lokasi yang satu kelokasi yang lain, sambung menyambung sampai saya jatuh sakit, kecapean, kata dokter.

Saya duduk termenung sambil intirahat di losmen Sederhana kota Manna, apa yang salah, bukan baru kali ini saya bertugas menangani banyak proyek, kenapa kepayahan, kalau diingat-ingat tidak ada kegiatan yang berlebih dari hari hari biasanya.

Lama baru terpikir bahwa ditempat lain walau banyak proyek tapi satu kota jadi pulang kesatu tempat tinggal.

Nah selama di Bengkulu ini saya berputar dari minggu keminggu, Argamakmur, Manna, Bintuhan, Manna, Argamakmur, Manna, Bin,..tidak pernah pulang ke rumah , rupanya tidak pulang kerumah adalah salah satu sumber penyakit.

Akhirnya saya menetapkan dalam hati bahwa Manna adalah rumah tempat kembali, disamping posisinya ditengah-tengah tempatnya cukup nyaman, yang punya losmen sangat ramah dan kekeluargaan, Mesjid Raya terletak disebrang jalan.

Namanya losmen Sederhana bangunan lantai semen dan dinding bata, kamarnya banyak berderet kamar mandi berderet juga dibelakang.

Dalam tiga minggu saya hanya nginap seminggu disini jadi setiap chek in ganti kamar, karena tidak mesti kamar yang satu selalu kosong saat saya chek in, tidak apa-apa malah ada lebihnya saya sempat menempati semua kamar di losmen ini.

Saking sudah kenal dengan pelayan losmen juga tamu menetap lain selain saya, kebanyakan juga petugas proyek dikota Manna, kami sering ngobrol bersama, karena udara Manna disiang hari cukup panas saya biasa pakai kaos oblong merk Swan nade in China.

Sekali waktu tamu banyak datang dari daerah Kaur mereka turun dari angkutan pedesaan langsung diantar ke losmen, pelayan losmen sedang keluar pemiliknya pak Haji Ujang sedang dirumah, disebelah losmen. Ada kamar kosong de, ada-ada pak jawab saya, memang ada kamar kosong tempat kunci kamar saya tahu dan saya ambilkan.

Ada tiga kamar yang terisi tamu ini. Spreinya ganti, de sekalian sarung bantalnya, iya..iya pak, begitu saya berbalik pak Haji sudah didepan saya,  heit…heit ini tamu saya bukan pelayan, ah pak Sobari ini bikin saya malu saja, dhak apa-apa pak lha wong saya juga tahu tempatnya, jangan-jangan biar saya saja.

Sekali waktu ada tamu yang nginap dengan keluarganya kalau tidak salah pemborong SD Impres, istrinya putih cantik kaya cina baru punya anak satu.

Waktu saya mau ambil wudhu untuk sholat ashar bapak guru dari kecamatan Kaur sedang melongok kekanar mandi, ternyata ibu putih cantik sedang nyuci dikamar mandi, pak guru berlalu dari kamar mandi.

Bangun subuh agak buru-buru ambil air wudlu terus kepintu depan mau kemesjid, eh bapak guru tadi sedang bertengger ditangga kekamar pelayan diatas, rupanya kamar ibu tadi ada dibawah kamar pelayan dan disebelah tangga naik itu.

Dia buru-buru turun dan berbisik pak maaf saya malu udah dua kali kepergok bapak sedang ngintip, kedua-duanya bapak mau sembahyang, ah tidak apa-apa pak saya tidak terganggu kok.

Tidak ada aktifitas yang berubah sebelum menetapkan rumah di losmen Sederhana dan sesudahnya, namun sampai proyek selesai dan saya kembali ke Bandung Alhamdulillah tidak kena sakit kecapean seperti kata dokter lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar