Diceritakan seorang sohabat mau meninggal, nabi membimbingnya berucap shahadat, tapi sohabat hanya dpt berucap, la Illah,,,la Illah,,,la Illah.
Kemudian nabi memanggil sohabat mencari informasi kebiasaan hidupnya, sohabat2 bilang, "baik ya rasul", kalau rasul sholat, dialah yg dibelakang rasul.
Dia berkorban dijalan Allah, tapi kenapa Allah tdk rela Namanya disebut ketika ia akan meninggal. Ada informasi tambahan bhw dia pernah menyakiti hati ibunya, dg tdk sengaja.
Kala ia pulang berdagang untung besar, dia membawa ikan besar, lewat depan rumah ibunya dia mampir.
Bagimana khabar ibu, baik2 saja kah, "AlhamduliIllah", "anak apa yg kamu bawa seperti ikan besar sekali, biarlah ibu memasaknya, nanti ibu antarkan buat isterimu".
Ah tdk usah repot2 ibu, biar isteri yg masak, nanti diantarikan buat ibu, itu saja.
Panggil ibunya, rasul meminta, ibunya datang, ibu inikah anak ibu, "betul ya rasulullah", apakah ia pernah berbuat dosa sama ibu, "tdk ya rasul, tapi dia lebih sayang sama isterinya yg cantik". Maukah ibu memafkannya, "tdk ya rasul".
Hai para sohabat kumpulkan kayu bakar, "utk apa ya rasul" ibunya tanya, utk membakar anakmu, "kenapa dibakar ya rasul", daripada dibakar dineraka, lebih baik dibakar didunia.
Dg kasih sayangnya siibu merangkul anaknya yg sedang sakaratul maut, "ya anaku, aku maafkan kesalahanmu", la Illaha,,,,,, ilLlah, dan anaknya meninggal dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar