Ini ake ceritakan berkaitan dg rasa syukur dlm membelanjakan rizki dari Allah, sederhana dan sewajarnya. Lain halnya dlm mencari rizki dan beribadah, sebagaimana firman Allah, hai manusia berusahalah kamu didunia seolah kamu akan hidup selamanya, dan beribadahlah kamu seakan kamu akan mati esok.
Dari pengalaman tadi ake dpt menarik mak’na bahwa cita rasa dan kenikmatan tdk selalu terletak dlm hidangan yg wuah, atau direstoran yg mewah, melaikan terletak didlm cara dan sikap kita menikmati dan mensyukurinya,(qs.7.33).
Belum pasti benar namun ake seakan menangkap mak’na bahwa, kenikmatan yg akan kita raih diahirat kelak, adalah kumpulan sisa2 peluang kenikmatan didunia yg tdk sempat kita raih karena Allah, baik yg terhalang sampai kepada kita, maupun yg sampai ketangan kita dan diteruskan kpd orang lain, (qs.9.111).
Diriwayatkan bahwa Rasulullah kembali kerumah dlm keadaan lapar, isterinya umi mukminin Aisyah bilang, yaa Rasul tadi ada hidangan yg diantar si pulan untukmu, tapi kemudian datang orang minta2, dan hidangan itu saya serahkan kepadanya. Rasul mengangkat kedua tanganya berterima kasih atas hantaran, kemudian bersabda, insyaAllah hidangan itu akan utuh saya terima diakhirat kelak.
Marilah kita sama2 berdo’a, yaa Allah jadikanlah kami sekeluarga orang2 yg pandai mensyukuri nikmatmu, dan pandai pula merasakan cita rasa dari nikmatmu, orang yg ridha kpd rizki yg tdk sampai kepada kita, dan tdk iri hati kpd rizki yg sampai kpd orang lain, AAmiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar